Image Banner

MAAHAD TAHFIZ SYABABUL FURQAN

Maahad Tahfiz Syababul Furqan yang bertempat di Jalan Peket 60 Dalam (Sawah), 45300 Sungai Besar telah ditubuhkan semula pada 06 Januari 2016.

Maahad Tahfiz Syababul Furqan dicadangkan dan ditubuhkan atas inisiatif dan keinginan mendalam daripada Ahli Keluarga Al-Marhum Ustaz Haji Yaacop dan Al Marhumah Hajah Rokiah.

Pada peringkat awal, Maahad Tahfiz Syababul Furqan ditubuhkan sebagai Langkah untuk memeriahkan Rumah Peninggalan Arwah selain menjadi Saham Akhirat mereka. Namun setelah melihat dengan kewujudan Maahad, suasana masyarakat kampung lebih Makmur, & surau Ad-dinniah Al Islamiah yang tandus dari aspek aktiviti Ibadah & Ilmu mulai Subur Imarah. Anak-beranak Arwah mula memandang serius & bersetuju untuk waqafkan tanah serta rumah pusaka untuk tujuan Maahad

Setelah mendapatkan persetujuan waqof daripada 14 anak-beranak Al Marhum, & Al-Marhumah maka tanah yang seluas 1.193 hektar mula diusahakan dan dinaikkan binaan dengan harapan agar rumah peninggalan arwah dan binaan yang akan dibangunkan seterusnya di tanah ini Makmur subur dengan aktiviti Dakwah, Ilmu, Ibadah & Tazkiyah serta khidmat.

Oleh yang demikian dengan kewujudan Maahad Tahfiz Syababul Furqan diharapkan dapat memartabatkan Syi’ar Al-Quran & Syi’ar Islam dalam masyarakat dan bertindak sebagai tempat mulia yang melahirkan Para Ilmuwan Al quran yang Muktabar lagi Maqbul di sisi Rabbul Izzah.

LAGI

FADHILAT SOLAT

Solat merupakan suatu kefardhuan yang diwajibkan ke atas umat Islam yang mukallaf. Diantara kesan-kesan melaksanakan solat seperti:

Disiplin
Disiplin ertinya "peraturan". Orang yang solat akan sentiasa mematuhi syarat, rukun dan sunat di dlam solat. Dia akan mendahului dan mengutamakan yang wajib dari yang sunat. Dengan itu , hidupnya akan teratur (terdisiplin). Solat juga mengatur agar kita sentiasa fokus dalam hidup (kiblat dan solat).

Kepatuhan
Solat mengajar kita tentang kepatuhan kepada Allah, kepada Rasul, kepada imam. Dalam solat jemaah, ada konsep kepatuhan yang jelas. Yakni tidak boleh terlalu tertinggal (dua rukun fi'li) daripada imam.

Kepimpinan & kepengikutan
Siapa yang menjadi pemimpin, perlu prihatin dengan keadaan orang yang dipimpin. Tidak boleh memberatkan solat dengan memanjangkan bacaan (jika ada orang tua, sakit dan ibu-ibu). Teguran terhadap imam mesti bersopan dan beradab dengan bahasa yang paling baik, yakni kalimah "subhanallah". Ertinya menegur mesti dengan niat kerana Allah. Imamyang ditegur pula hendaklah segera membaiki kesalahan itu. Jika tidak, makmun boleh mufarakah.

Penyucian dan kebersihan
Untuk solat mesti membersih dari hadas kecil dan besar serta najis. Kita berwuduk dengan membasuh hujung-hujung anggota. Pakaian, tempat sujud mestilah bersih dan suci. Bila berwuduk dosa kecil diampunkan. Hati kita mesti bersih daripada selain Allah.

Penjagaan dan ketepatan masa
Sentiasa mengawasi masuknya waktu. Tidak boleh lalai, hingga terluput waktu. Ada lima waktu solat yang dengan menjaganya akan terjagalah masa kita daripada perbuatan yang sia-sia

Kerjasama kumpulan dan perpaduan
Gerak serentak semasa menjadi makmum. Saf yang lurus, rapat antara bahu dan tumit adalah lambang perpaduan. Allah akan menyatukan orang yag benar-benr solat

Mengawal Diri
Orang yang solat sentiasa mengawal hati, pemikiran, perasaan dan anggotanya agar tidak membuat kerja selain yang menjadi rukun qauli, qalbi dan fi'li. Jika ada membuat gerakan besar tiga kali berturut, maka solatnya boleh terbatal. Jika fikiran da hatinya melayang maka ingatan, hubungan dan munajatnya dengan Allah akan terganggu. Jadi ia akan terus berusahauntk mengawal diri dalam solat dan di luar solatnya.

LAGI

ANTARA DOSA-DOSA BESAR

Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya". (An Nisaa: 48)

Dan Allah SWT berfirman:
"Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga". (Al Maaidah: 72)

Selanjutnya ia menambahkan: [dosa besar yang kedua adalah] berputus asa dari mendapatkan rahmat Allah SWT. Tentang hal ini Allah SWT berfirman:
"Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir"".(Yuusuf: 87).

Demikianlah, Abu Abdillah Ja'far Shadiq mengungkapkan hukum sambil menyebutkan dalilnya dari Al Quran. Berikutnya ia memberikan penjelasan selanjutnya: [dosa besar yang berikutnya adalah:] merasa aman dari ancaman Allah SWT. Tentang hal ini Allah SWT berfirman:
"Tiadalah yang merasa aman dari azab Allah kecuali orang-orang yang merugi." (Al A'raaf: 99)

Dosa besar yang keempat adalah: berbuat durhaka kepada kedua orang tua. Karena Allah SWT mensipati orang yang berbuat durhaka kepada kedua orang tuanya sebagai orang yang jabbaar syaqiy 'orang yang sombong lagi celaka'. Tentang hal ini Allah SWT berfirman:
"Dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka". (Maryam: 32).

Dosa besar yang berikutnya adalah: membunuh. Tentang hal ini Allah SWT berfirman:
"Dan barangsiapa yang membunuh seorang mu'min dengan sengaja, maka balasannya ialah Jahannam, kekal ia di dalamnya". (An Nisaa: 93).

Dosa besar yang berikutnya adalah: menuduh wanita baik-baik berbuat zina. Tentang hal ini Allah SWT berfirman:
"Sesungguhnya orang-orang yang menuduh wanita-wanita yang baik-baik, yang lengah lagi beriman (berbuat zina), mereka kena la'nat di dunia dan akhirat, dan bagi mereka azab yang besar". An Nuur: 23)

Dosa besar berikutnya adalah: memakan riba. Tentang hal ini Allah SWT berfirman:
"Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila". (Al Baqarah: 275)

Dosa besar berikutnya adalah: lari dari medan pertempuran. Maksudnya, saat kaum Muslimin diserang oleh musuh mereka, dan kaum Muslimin maju mempertahankan diri dari serangan musuh itu, kemudian ada seseorang individu Muslim yang melarikan diri dari pertempuran itu. tentang hal ini Allah SWT berfirman:
"Barangsiapa yang membelakangi mereka (mundur) di waktu itu, kecuali berbelok untuk (siasat) perang atau hendak menggabungkan diri dengan pasukan yang lain, maka sesungguhnya orang itu kembali dengan membawa kemurkaan dari Allah, dan tempatnya ialah neraka Jahannam. Dan amat buruklah tempat kembalinya". (Al Anfaal: 16)

Dosa besar berikutnya adalah: memakan harta anak yatim. Tentang hal ini Allah SWT berfirman:
"Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka)". (An Nisaa: 10)

Dosa besar berikutnya adalah: berbuat zina. Tentang hal ini Allah SWT berfirman:
"Barangsiapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa (nya), (yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu". (Al Furqaan: 68-69)
Tentang menyembunyikan persaksian, adalah seperti difirmankan oleh Allah SWT:
"Dan janganlah kamu (para saksi) menyembunyikan persaksian. Dan barangsiapa yang menyembunyikannya, maka sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa hatinya". (Al Baqarah: 283)

Dosa besar berikutnya adalah: sumpah palsu. Yaitu jika seseorang bersumpah untuk melakukan sesuatu perbuatan, namun ternyata ia tidak melakukan perbuatan itu. atau ia bersumpah tidak akan melakukan sesuatu perbuatan, namun nyatanya ia kemudian melakukan perbuatan itu. Tentang hal ini Allah SWT berfirman:
"Sesungguhnya orang-orang yang menukar janji (nya dengan) Allah dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit, mereka itu tidak mendapat bahagian (pahala) di akhirat, dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka dan tidak akan melihat kepada mereka pada hari kiamat dan tidak (pula) akan mensucikan mereka. Bagi mereka azab yang pedih". (Ali Imraan: 77 )

Dosa besar berikutnya adalah: berbuat khianat atas harta pampasan perang. Tentang hal ini Allah SWT berfirman:
"Barangsiapa yang berkhianat dalam urusan rampasan perang itu, maka pada hari kiamat ia akan datang membawa apa yang dikhianatkannya itu". (Ali Imraan: 161)

Dosa besar berikutnya adalah: meminum khamar [minuman keras]. Tentang hal ini Allah SWT berfirman:
"Sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan". (Al Maaidah: 90).

Dosa besar berikutnya adalah: meninggalkan shalat. Tentang hal ini Allah SWT berfirman:
"Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)?" Mereka menjawab: "Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat". (Al Muddats-tsir: 42-43 )

Dosa besar berikutnya adalah: melanggar perjanjian dan memutuskan tali silaturahmi. Karena tali silaturahmi adalah salah satu ikatan yang diperintahkan oleh Allah SWT untuk disambung. Tentang hal ini Allah SWT berfirman:
"(yaitu) orang-orang yang melanggar perjanjian Allah sesudah perjanjian itu teguh, dan memutuskan apa yang diperintahkan Allah (kepada mereka) untuk menghubungkannya dan membuat kerusakan di muka bumi. Mereka itulah orang-orang yang rugi". (Al Baqarah: 27 )

LAGI

BANYAK BERZIKIR HATI TENTERAM

Pengertian zikir adalah mengingat Allah atau menyebut Allah. Jika seandainya kita selalu berzikir, sudah tentu kita selalu menyebut dan mengingati Allah. Ketahuilah bahawa dalam Al-Quran banyak ayat yang menganjurkan supaya sentiasa berzikir kepada Allah seperti tertera dalam surah Al-Baqarah ayat 152 yang membawa maksud

"Maka berzikirlah kamu akan Aku supaya Aku menyebut akan kamu dan syukurilah olehmu akan Aku dan jangan kamu ingkari akan (nikmat Ku)"


Dalam surah Al- Anfaaal ayat 45 turut membawa maksud: "Ucapkanlah olehmu akan Allah dengan sebutan yang banyak supaya kamu beroleh kemenangan" Juga dinyatakan dalam surah Ar-Ra'du ayat 28 yang membawa maksud: "Orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan zikrullah. Ingatlah hanya dengan mengingati Allah, hati menjadi tenteram"

Manakala Rasulullah pula bersabda: "Tidak duduk satu jamaah mengucapkan zikrullah, melainkan (di tempat itu) sudah dikelilingi malaikat yang dipenuhi rahmat dan diturunkan kepada mereka sakinah atau ketenangan hati".

Perlu diketahui pula jika sesaorang yang tidak pernah berfikir dan mengingati Allah, maka Allah akan menurunkan syaitan sebagai teman dalam hidupnya. Allah berfirman dalam Al-Quran surah Al-Araf ayat 204 bermaksud: "Barang siapa yang berpaling akan zikir kepada Allah, maka kami turunkan kepadanya syaitan yang terus menerus menjadi kawan seiring baginya".

Dengan demikian bertapa hikmah daripada zikir itu, disamping mendapat pahala daripada Allah. Bagi yang membaca hatinya akan menjadi tenteram dan penuh sakinah dalam kehidupannya.

 

LAGI

CINTA DUNIA VS CINTA AKHIRAT

Al-Imam Hasan al-Basri r.hm. berkata: “tidaklah aku berasa pelik terhadap sesuatu seperti yang kurasai ke atas orang yang tidak menggangap cinta dunia sebahagian dari dosa besar. Demi Allah! Sungguh orang yang mencintainya benar-benar termasuk dosa yang besar. Dan tidaklah dosa-dosa menjadi bercabang-cabang melainkan kerana mencintai dunia. Bukankah punca menyembah patung serta menderhakai al-Rahman adalah kerana cinta dunia dan lebih mengutamakannya?”

(Mawa’izh al-imam hasan al-basri, hal 138)
Al-imam sufyan al-tsauri r.hm. berkata: “telah sampai kepadaku bahawasanya akan datang satu masa kepada umat manusia di mana pada masa itu semua hati-hati manusia dipenuhi oleh kecintaan terhadap dunia, sehingga hati-hati tersebut tidak dapat dimasuki rasa takut terhadap Allah s.w.t. Dan itu dapat engkau ketahui apabila engkau telah memnuhi sebuah bakul kulit dengan sesuatu hingga penuh, kemudian engkau cuba memasukkan barang lain ke dalamnya namun engkau tidak mendapati ruang untuknya lagi.”
Beliau berkata lagi : “sesungguhnya aku benar-benar dapat mengenali kecintaan seseorang terhadap dunia berdasarkan cara penghormatannya terhadap ahli dunia.” (Mawa’izh al-imam sufyan al-tsauri, hal 120)
Sifat orang cinta dunia
1. Tamak terhadap sesuatu
2. Tidak memberi peluang kepada orang lain
3. Suka salahkan orang apabila gagal
4. Menghalalkan segala cara dalam mencari rezeki
5. Sibuk dengan urusan dunia hingga melupakan akhirat
6. Tidak memiliki pendirian yang kuat dalam mencari kebenaran

Cinta akhirat
Sabda Rasulullah s.a.w yang bermaksud: “Sesiapa yang menjadikan akhirat harapannya, Allah akan menjadikan rasa cukup di dalam hatinya serta mempersatukannya, dan dunia akan datang kepadanya dalam keadaan menyerah diri. Tetapi sesiapa yang dunia menjadi harapannya, Allah akan menjadikan kefakiran berada di depan matanya serta mencerai-beraikannya, dan dunia tidak akan datang kepadanya kecuali dalam sekadar apa yang telah ditetapkan baginya.” (Riwayat al-Tirmizi)
Firman Allah yang bermaksud: “Sesiapa yang menghendaki keuntungandi akhirat akan kami tambah keuntungan itu baginya. Dan sesiapa yang menghendaki keuntungan di dunia, kami berikan kepadanya sebahagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu bahagian pun di akhirat.” (Surah al-Syura 42:20)
Mereka yang cinta akhirat diberi kemudahan menikmati dunia. Firman Allah yang bermaksud: “Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu. Maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian daripada rezekinya dan hanya kepadanya lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.” (Surah al-Mulk 67:15)

Untung cinta akhirat
1. Siapa yang beramal untuk akhiratnya, Allah akan mencukupkan dunianya.
2. Siapa yang memperbaiki hubungan antara dirinya dengan Allah, Allah akan memperbaiki hubungan dirinya dengan manusia lain.
3. Siapa yang memperbaiki keadaan batinnya, Allah akan memperbaiki keadaan lahirnya.
4. Siapa yang menjadikan aktivitinya untuk akhirat, maka tidak akan lewat satu haripun melainkan dia akan kembali

Orang yang ingat akhirat
1. Tidak melihat urusan dunia kecuali dia akan mengaitkan dengan akhirat
2. Tidak berkumpul dengan keluarganya kecuali membayangkan akan berkumpul bersama penduduk syurga
3. Tidak mengenakan pakaian kecuali teringat akan pakaian sutera milik penghuni syurga
4. Tidak menyeberangi sebuah jambatan kecuali teringat akan titian sirat di atas neraka
5. Tidak mendengar suara yang kuat melainkan mengingatkannya akan tiupan sangkakala
6. Tidak pernah berbicara tentang suatu perkara, melainkan ada kaitannya dengan akhirat

Sumber : majalah solusi isu 18 hal 13

LAGI

MAAHAD TAHFIZ SYABABUL FURQAN

Maahad Tahfiz Syababul Furqan yang bertempat di Jalan Peket 60 Dalam (Sawah), 45300 Sungai Besar telah ditubuhkan semula pada 06 Januari 2016.

Maahad Tahfiz Syababul Furqan dicadangkan dan ditubuhkan atas inisiatif dan keinginan mendalam daripada Ahli Keluarga Al-Marhum Ustaz Haji Yaacop dan Al Marhumah Hajah Rokiah.

Pada peringkat awal, Maahad Tahfiz Syababul Furqan ditubuhkan sebagai Langkah untuk memeriahkan Rumah Peninggalan Arwah selain menjadi Saham Akhirat mereka. Namun setelah melihat dengan kewujudan Maahad, suasana masyarakat kampung lebih Makmur, & surau Ad-dinniah Al Islamiah yang tandus dari aspek aktiviti Ibadah & Ilmu mulai Subur Imarah. Anak-beranak Arwah mula memandang serius & bersetuju untuk waqafkan tanah serta rumah pusaka untuk tujuan Maahad

Setelah mendapatkan persetujuan waqof daripada 14 anak-beranak Al Marhum, & Al-Marhumah maka tanah yang seluas 1.193 hektar mula diusahakan dan dinaikkan binaan dengan harapan agar rumah peninggalan arwah dan binaan yang akan dibangunkan seterusnya di tanah ini Makmur subur dengan aktiviti Dakwah, Ilmu, Ibadah & Tazkiyah serta khidmat.

Oleh yang demikian dengan kewujudan Maahad Tahfiz Syababul Furqan diharapkan dapat memartabatkan Syi’ar Al-Quran & Syi’ar Islam dalam masyarakat dan bertindak sebagai tempat mulia yang melahirkan Para Ilmuwan Al quran yang Muktabar lagi Maqbul di sisi Rabbul Izzah.

LAGI

Image News
Image News

Image Banner

Lokasi


Pertanyaan